Jumat, 16 Juli 2010

Selamat Tinggal Status "MABA"

Gak terasa waktu itu berjalan begitu cepat. Sekarang udah setahun waktu yang aku lewati sebagai seorang mahasiswa. See, mahasiswa.... Sebelum mendapat status mahasiswa yang sesungguhnya, aku dan teman-teman mendapat status "MABA" a.k.a mahasiswa baru. Menyandang status itu benar-benar nggak enak. Kayaknya ada beban yang kita tanggung. Gimana nggak, kalo ada acara apa-apa, "MABA" kudu datang buat ngeramein tu acara. Padahal manusia di kampus itu bukan cuma "MABA". Yah, tapi nggapk apa-apa, daripada berbuntut urusan yang nggak mengenakkan sama sekali.

Sebagai seorang MABA, kita harus patuh dan musti ngejalanin apa aja perintah yang dikasih sama senior. Dengan ikhlas nggak ikhlas, rela nggak rela, mau nggak mau, kita harus menjalankan semua itu. Memang si itu untuk kebaikan kita juga. Waktu masih maenyandang gelar MABA, kita pada malas keluar kelas gara-gara nggak mau ketemu sama senior. Kalo udah ngeliat dari kejauhan ada mereka, buru-buru putar balik sebelum keliatan sama mereka. Kalo ud
ah keliatan duluan, kan malu mau putar balik lagi. Ketauan banget malasnya.

Saat-saat yang nggak menyenangkan punya status MABA itu saat kita pembinaan. Hah, yang namanya MABA itu pasti mengalami yang namanya pembinaan. Hari Minggu pagi, menjadi hari yang nggak ngenakin sama sekali. Setiap hari, kalo lewat depan mading, pasti liat tu tanggal-tanggal yang ada
jadwal pembinaannya. Dan, yang parahnya hampir setiap minggu kita menjalani pembinaan dari berbagai macam organisasi di kampus. Itu yang dialamin pada semester pertama. Untungnya, begitu masuk semester kedua, jadwal pembinaan itu sudah sedikit berkurang. tapi tetap aja ada. Hari Munggu pagi pula. Di saat orang-orang enak-enak masih terlelap, kita musti pergi ke kampus. Nggak apa-apa, itu udah dilewati sekarang.

Hah, saat yang paling menyenangkan saat menyandang gelar MABA adalah di saat gelar itu akan dicopot. SENANGNYA.... Peristiwa itu terjadi saat kita pergi penutupan pembinaan. Kita bakal benar-benar menjadi seorang mahasiswa!!!
! Nggak musti bangun pagi di hari Minggu untuk ke kampus, nggak harus kejar senior sana-sini cuma untuk kenalan sama minta tanda tangannya. Semua itu berakhir saat kita nggak nyandang gelar MABA lagi! Banyak perbedaan yang aku alami setelah status itu lepas. Perasaan lebih enteng, kalo ketemu senior, nggak ada beban buat nyapa atau nggak. Perasaan kekeluargaan itu lebih terasa. Pokoknya beban terasa ilang saat status itu udah nggak melekat sama kita lagi.. Percaya deh....

Ini adalah gambar saat aku dan teman-teman masih menyandang MABA dan saat kami sudah melepaskan status itu. Check it out!!!
Ada yang bermuka senang, ngelamun, trus nggak jelas. Itu semua kita alami saat menjadi MABA. Tapi, liat gambar selanjutnya.... Itu ekspresi senang semua. Karena eh karena kita semua udah nggak MABA lagi. Status itu udah kita serahin ke anak-anak 2010 yang baru masuk. Senangnya hati. Udah nggak ada beban lagi nyandang status itu. Tapi, dengan status mahasiwa sekarang, kita harus bisa menjadi orang yang lebih bertanggung jawab. Karena itu menunjukkan kedewasaan kita.... KEEP SPIRIT OF CHAIN!!!!